Sabtu, 16 Oktober 2010

Masa Depan Indonesia Tanpa Korupsi


Korupsi itu sendiri berasal dari bahasa Latin yang artinya corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok. Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
-          perbuatan melawan hukum
-          penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana
-          memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi
-          merugikan keuangan negara atau perekonomian negara

Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kriminalitas kejahatan.
Dampak negatif
Korupsi menunjukan tantangan serius terhadap pembangunan. Di dalam dunia politik, korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan cara menghancurkan proses formal. Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan; korupsi di sistem pengadilan menghentikan ketertiban hukum; dan korupsi di pemerintahan publik menghasilkan ketidak-seimbangan dalam pelayanan masyarakat. Secara umum, korupsi mengkikis kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.

Korupsi di Indonesia berkembang secara sistemik. Bagi banyak orang korupsi bukan lagi merupakan suatu pelanggaran hukum, melainkan sekedar suatu kebiasaan. Dalam seluruh penelitian perbandingan korupsi antar negara, Indonesia selalu menempati posisi paling rendah.
Perkembangan korupsi di Indonesia juga mendorong pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun hingga kini pemberantasan korupsi di Indonesia belum menunjukkan titik terang melihat peringkat Indonesia dalam perbandingan korupsi antar negara yang tetap rendah. Hal ini juga ditunjukkan dari banyaknya kasus-kasus korupsi di Indonesia.
Hal yang sederhana mungkin kita bisa melihatnya dipinggir jalan, tunawisma akan berkurang drastis, warga tak mampu bisa berobat gratis, kesehatan terjamin, pendidikan juga gratis, tidak hanya sampai sekolah dasar tapi bisa sampai perguruan tinggi (amin). Pengangguran berkurang, tindak kejahatan juga ikut berkurang, kesejahteraan rakyat terjamin, tidak ada pekerja dibawah umur, yang terpaksa meninggalkan masa bermainnya demi mencari sesuap nasi, semua warga selalu tersenyum, saling menghomati, tidak ada perselisihan antar umat beragama lagi. Dan masih banyak hal lainnya yang sangat indah untuk dibayangkan tetapi sulit untuk diwujudkan.
Tetapi sungguh sulit Indonesia tanpa korupsi, karma sudah mendarah daging, tak mengenal jabatan bahkan usia budaya korupsi itu, tanpa kita sadari, kita pun pernah melakukannya, entah sedikit atau banyak yang kita korupsi. Dari mulai mengambil uang kembalian orang tua, atau mengedit nota belanja. Kita mengetahuinya, bahkan kita melihatnya sendiri. Negara kita mulai mencoba untuk memperbaiki nya, didirikanlan KPK. Tetapi baru sejenak instansi tesebut berdiri, langsung mendapatkan hantaman keras dari penguasa negeri kita, yang tak mau bekerja sama, mereka hanya mementingkan kepentingan pribadi maupun golongan sendiri.
Tapi sekarang, kita hanya bisa bertahan dengan keadaan disekitar, lengah sedikit akan fatal akibatnya. Marilah kita melakukannya dengan semangat supaya masa depan negara dan bangsa Indonesia lebih baik lagi.


                http://wikipedia.com



Peran Sistem Informasi Dalam Pendidikan

Saat ini dalam pendidikan di Indonesia, komputer telah digunakan di sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Selain digunakan sebagai alat bantu untuk pembelajaran interaktif, juga bersifat audio-visual untuk memudahkan proses pembelajaran itu sendiri.
Dengan komputer kemudahan dalam mencari dan menyediakan bahan-bahan pembelajaran juga bisa didapatkan, misalnya dengan adanya konsep perpustakaan elektronik (e-library) atau buku elektronik (e-book). Ditambah lagi dengan adanya internet dimungkinkan untuk mencari koleksi perpustakaan berupa buku-buku, modul, jurnal, makalah, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Bahkan saat ini sudah bisa dilakukan pembelajaran jarak jauh melalui internet yang dikenal dengan electronic learning (e-learning). Beberapa negara telah menerapkan sekolah yang pembelajarannya melalui internet atau semacam universitas terbuka. Mahasiswanya dapat belajar lewat buku-buku atau modul yang disajikan secara menarik baik dalam bentuk teks atau audio-visual (multimedia) yang disajikan lewat internet. Bahkan dengan internet dimungkinkan untuk setiap mahasiswanya berkomunikasi dengan e-mail bahkan berinteraksi langsung dengan menggunakan teleconference
maupun videoconference.

Peran globalisasi di dunia pendidikan telah mempengaruhi pergeseran dalam dunia pendidikan dari tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka dan dua arah, beragam, multidispliner,serta terkai pada produktivitas kerja saat itu juga dan kompetitif, pada pendidikan masa yang akan datang.
Pengaruh dunia pendidikan di Indonesia di masa yang akan datang adalah:
1. Berkembanngnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning).
2. Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan atau latihan dalam sebuah jaringan.
3. Perpustakaan dan instrumen pendidikan lainnya (guru dan laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.
4. Penggunaan perangkat Sistem informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
5. Arus informasi tetap mengalir setiap waktu tanpa batas dan tempat.
6. Kemudahhan mendapatkan resource yang lengkap.
7. Meningkatkan learning out comes baik kuantitas maupun kualitas.
Dengan adanya perkembangan sistem informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai secara online, melihat jadwal kuliah dan sebagainya, semua itu sudah dapat dilakukan.
Kehadiran internet juga sangat bermanfaat bagi pengajar. Bagi pengajar, internet ini adalah sebagai alat komunikasi dan informasi yang berguna untuk menambah wawasan, pengembangan bahan pelajaran. Contohnya internet juga berfungsi mengrealkan gambar yang terkadang sulit diterima oleh siswa.
Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:
a. Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, mencari informasi yang dibutuhkan.
b. Interaksi dalam group; para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama llain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan ulasan tentang materi yang diberikannya.
c. Perpustakaan digital; pada bagian ini, terdapat informasi tentang kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar, dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database.
Jika di lihat dari kesiapan sarana pendukung misalnya hardware, maka sepertinya hal ini tidak perlu diragukan lagi. Hanya satu yang menjadi perhatian utama pengguna internet di Indonesia yaitu masalah bandwidth, karena dengan bandwidth yang terbatas ini mengurangi kenyamanan khususnya pada non text based material.
Termasuk penting bahwa internet juga sangat bermanfaat dan bisa menjadi pelajaran yang dapat menunjang pendidikan, memperluas komunikasi dan informasi, dan sebagai wadah untuk berbagi ilmu pengetahuan.

referensi: http://teknik-informatika.com

Topik Penulisan Ilmiah Saya

                               Membuat Aplikasi Bahasa German Pada Handphone


Latar Belakang Masalah
     Dewasa ini perkembangan teknologi khususnya teknologi komputer sangat berperan dalam sistem informasi pada perusahaan atau organisasi. Hal ini disebabkan komputer memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang cukup rumit dalam pencatatan, pengolahan serta penyimpanan data dan informasi dengan tingkat penyelesaian dan ketelitian yang tinggi.
     Saat ini Bahasa German sudah banyak dipelajari sebagai mata pelajaran di sekolah-sekolah. Kamus merupakan suatu kebutuhan yang penting, apalagi untuk mempelajari bahasa dan kosakata yang digunakan dalam bahasa tersebut. Suatu kamus biasanya berbentuk buku tebal dan biasanya seseorang akan merasa malas untuk membawanya, karena mereka lebih menyukai sesuatu yang praktis dan mudah untuk diwa dimana saja dan kapan saja. Dengan alasan hal tersebut, maka penulis mencoba membuat Penulisan Ilmiah dengan judul "MEMBUAT APLIKASI BAHASA GERMAN PADA HANDPHONE" dengan menggunakan program Java.


Rumusan Masalah
      Dalam Penulisan Ilmiah ini penulis berkeinginan untuk menerangkan bagaimana membuat aplikasi kamus Bahasa German pada Handphone.

Tujuan Penelitian
       Tujuan dari Penulisan Ilmiah ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari Bahasa German secara mendalam dengan menambah kosakatanya serta lebih praktis, efektif, dan efisien karena dapat digunakan dimana-mana dan kapan saja.

Senin, 04 Oktober 2010

Minggu, 03 Oktober 2010

My Autobiography

MASA LAHIR

Saya berada di dalam kandungan ibu saya selama kurang lebih 9 (Sembilan) bulan. Setelah kurun waktu selama itu, saya lahir ke dunia ini pada tanggal 01 Januari 1990, tepat pada tahun baru dan diberi nama Yusiana Iskandita, yang menjadi harapan orang tua saya yaitu orang yang akan menjadi kebanggaan keluarga.

MASA BALITA

Ketika saya masih bayi, tentu saja saya masih belum bisa melakukan apapun. Sama seperti bayi-bayi lainnya saya hanya bisa menangis dan mengompol saat itu. Sampai kira-kira saya berumur 7 bulan, saya bisa jalan walaupun masih merangkak.
Dan saat itu pula saya sudah mulai bisa berbicara sedikit layaknya seorang bayi lainnya yang masih belum jelas perkataannya.
Ketika Berumur kurang lebih 9 bulan, akhirnya saya bisa berjalan walaupun tidak selancar orang biasa karena saat itu saya memang masih bayi. Pada umur 1 tahun lebih 5 bulan saya sudah mulai belajar membaca dan menghitung. Ketika berumur 2 tahun, saya jatuh dari tangga di rumah saya.
Ketika saya berumur 4 tahun lebih 2 bulan, orang tua saya menyekolahkan saya di Taman Kanak-Kanak (TK) Tunas Muda Ikka. Saya mempunyai banyak teman dan belajar melalui berbagai proses di sana. Dari proses pembentukan sikap, pengenalan terhadap lingkungan sekitar, belajar menghitung dengan menggunakan benda, membaca, dll. Saya berada di TK tersebut selama 2 tahun, yakni 1 tahun di kelas TK 0 (Nol) kecil dan 1 tahun di kelas TK 0 (Nol) besar.

MASA ANAK-ANAK

Setelah lulus dari TK Tunas Muda Ikka, saya melanjutkan ke SD Negeri 03Pagi Cibubur. Di sana saya bertemu dengan banyak teman baru, tetapi ada juga teman yang sebelumnya 1 TK dengan saya. Masa anak-anak saya sangat pemalu. Ketika masih kelas 1 SD caturwulan 1, materi yang dipelajari tidak jauh berbeda dengan yang saya pelajari ketika di TK Nol besar. Saat itu, saya hanya mendapatkan peringkat ke-3. Karena itu, saya mulai rajin belajar untuk mendapatkan peringkat yang lebih baik. Hasilnya, ketika caturwulan 2 dan 3 saya mendapatkan peringkat ke-2.
Tapi hal itu belum membuat saya senang. Karena itu saya berusaha belajar dengan lebih giat lagi. Lalu pada kelas 2 Caturwulan 1, saya masih mendapatkan peringkat ke-2, begitu juga pada caturwulan 2 dan 3. Pada kelas 3 SD, terjadi perubahan kurikulum dan jam masuk sekolah. Saat itu tidak menggunakan caturwulan lagi, tetapi sudah menggunakan semester dan hanya ada 2 semester dalam 1 tahun.
Saat itu juga saya masuk sekolah pukul 11.00 WIB. Karena pada pagi hari belum berangkat sekolah, jadi saya dan teman-teman saya selalu bermain pada waktu tersebut. Biasanya kami bermain sepeda terlebih dahulu, saya pun pernah jatuh dan mendapat 5 jahitan di dagu saya. Walau saya sering bermain dengan teman-teman saya, tetapi saya tidak lupa untuk belajar. Karena itu saya mendapatkan peringkat ke-2 di semester 1 dan peringkat 3 di semester 2 di kelas 3 SD.
Setelah naik kelas ke kelas 4 SD, saya mendapatkan lebih banyak teman baru. Tapi kebanyakan dari mereka adalah siswa yang pemalas. Mereka sering menyontek Pekerjaan Rumah (PR) dan pekerjaan sekolah milik saya. Sehingga saya sering marah kepada mereka. Walau teman sekelas saya selalu membuat saya merasa jenuh, tapi saya tetap rajin belajar. Hal itu membuat saya mendapatkan peringkat ke-1 di semester 1 dan peringkat 2 di semester 2.
Lalu naiklah saya ke kelas 5 SD. Saat itu sekolah kembali masuk pada pukul 07.00 WIB. Materi yang dipelajari pun sudah meningkat level kesulitannya, sehingga saya tidak bisa bermain-main lagi. Teman satu kelas pun telah berganti dengan orang-orang yang rajin dan pintar. Itu membuat saya kurang yakin untuk mempertahankan peringkat saya.
Walau begitu, saya tetap optimis dapat mempertahankan peringkat yang telah saya raih. Tidak saya sangka, peringkat pertama berhasil saya pertahankan di semester 1 dan juga di semester 2.
Setelah duduk di kelas 6 SD, saya lebih serius untuk belajar dan mulai meninggalkan hal-hal yang tidak berhubungan dengan pelajaran supaya dapat mengerjakan Ujian Akhir Sekolah dengan baik serta mendapat hasil yang memuaskan. Karena itu saya mengulang semua pelajaran yang telah saya pelajari sejak kelas 4 SD. Dan hasilnya sangatlah memuaskan, nilai ujian akademik maupun praktik saya cukup besar dalam semua mata pelajaran. Orang tua saya pun ikut bangga.

MASA REMAJA

Setelah lulus dari SD, saya bingung harus melanjutkan sekolah ke mana. Setelah melihat nilai ijazah saya yang lumayan baik, saya mencoba mendaftar di SMP Negeri 258 Jakarta yang saya dengar merupakan sekolah yang mempunyai mutu yang baik. Awalnya saya tidak yakin bisa diterima di sekolah tersebut, tapi setelah melihat pengumuman siswa yang diterima ternyata saya diterima walau hanya berada di urutan 50 dari 250 siswa.
Setelah pengumuman siswa baru yang diterima, saya harus menjalani Masa Orientasi Siswa (MOS). MOS ini sangat merepotkan untuk saya, karena saya harus melakukan hal-hal yang menyebalkan yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Sebagai contoh: PBB, menggunakan papan nama, harus mengikuti apa yang diperintahkan oleh kakak OSIS, dll.
Setelah MOS selesai, maka diadakanlah pembagian kelas dan saya masuk kelas 1.9. Kelas ini memang bukan kelas unggulan, tetapi saya tetap berusaha untuk menjadi siswa yang berprestasi. Saya mengikuti ekstrakulikuler Paskibra. Saat itu ada guru Biologi yang mengajar dengan sangat baik dan nyaman, sehingga saya dapat mengerti dengan baik apa yang diterangkan oleh guru tersebut. Mulai dari sinilah saya menyukai pelajaran Biologi.
Pada semester 1, nilai saya kurang baik. Karena itu saya belajar dengan giat untuk meningkatkan nilai saya. Akhirnya, pada semester 2 saya mendapatkan nilai tertinggi Biologi. Orang tua saya memberikan hadiah atas prestasi saya tersebut. Saya sangat senang atas keberhasilan saya tersebut. Saat kenaikan kelas, saya masuk ke kelas yaitu kelas 2.7. Saat itu juga saya mendapatkan nilai tertinggi Biologi pada semester 1. Lalu saya pun terpilih untuk mengikuti lomba Kompetisi IPA di tingkat Jakarta Timur.
Dalam lomba tersebut saya hanya berhasil meraih juara 3. Saya sangat kecewa saat itu, tapi saya menyadari bahwa kemampuan saya memang masih kurang. Saat kelas 2, saya pun terpilih menjadi OSIS ( Organisasi Siswa Intra Sekolah), mulai saat itu saya pun disibukan dengan kegiatan-kegiatan dalam memajukan nama baik sekolah. Naiklah saya ke kelas 3, saya mendapat kelas 3.2. Saat itu sudah tidak ada lagi kata main-main, saya harus giat belajar untuk menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS). 2 bulan sebelum Ujian Akhir, diadakanlah Try Out 1,2,3 dan PRA UAN serta PRA UAS yang bertujuan agar siswa siap menghadapi Ujian Akhir serta sebagai tolak ukur kemampuan siswa. Saya beruntung karena bisa lulus dalam 5 tahap tersebut dengan nilai yang baik.
Tibalah hari di mana semuanya akan ditentukan, yaitu Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah. Soal kedua ujian itu lumayan sulit, tapi untungnya saya masih bisa mengerjakannya. Selisih 3 minggu setelah dilaksanakannya Ujian, akhirnya diumumkanla siapa saja siswa yang lulus lewat amplop. Setelah ku buka amplop yang diberikan oleh guru tersebut, ternyata di amplop itu tertulis bahwa saya LULUS. Bukan hanya saya yang lulus, tetapi semua siswa SMP Negeri 258 Jakarta juga lulus. Itu adalah suatu keajaiban dan anugrah yang telah diberikan oleh Allah SWT. Saya sangat senag sekali.

MASA MENJELANG DEWASA

Sambil menunggu SKHUN yang akan dibagikan 1 minggu setelah pengumuman itu, saya mencari informasi tentang SMA yang bermutu bagus di Jakarta. Karena pada tahun saat saya lulus nilai rata-ratanya sanat tinggi, maka saya pun agak sedikit kerepotan dalam mencari sekolah. Saya pun karena itu saya segera mendaftar di sana setelah menerima SKHUN. Saya pun mempunyai lima pilihan sekolah yang akan dipilih sesuai dari urutan yang terbaik. Saya pun menunggu dengan rasa tidak sabar dan sangat penasaran, saya akan masuk di sekolah mana. Setelah 3 hari dan melihat pengumuman melalui online, ternyata saya masuk di sekolah pilihan ke-3 saya, yaitu di SMA Negeri 106 Jakarta. Saya pun merasa kecewa, dan saya pun berniat harus lebih sungguh-sungguh lagi dalam belajar.
Hari pertama masuk sekolah adalah menjalani MOS. Hal ini diadakan untuk membentuk kepribadian siswa agar menjadi siswa yang baik dan disiplin. Kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa) ini cukup merepotkan bagi saya. Terutama saat saya harus mengumpulkan tanda tangan dari kakak OSIS dan juga kakak PK. Tapi hari terakhir MOS sangatlah menyenangkan, karena saya mempunyai banyak teman baru lagi, serta mulai memilih apa ekstrakulikuler yang nantinya saya ambil.
Pada sore harinya, diadakan upacara penutupan sekaligus sahnya saya sebagai siswa SMA Negeri 106 Jakarta. Hal itu membuat saya gembira. Setelah itu, ada pembagian kelas dan saya masuk ke kelas X-B. Dikelas ini saya sangat senag sekali karena mendapatkan teman yang baik, saya pun mulai belajar menjadi orang yang mudah bergaul. Saya mengikuti ekstrakulikuler Paskibra, dan hari-hari saya pun mulai dipenuhi dengan belajar Pelatihan Baris Berbaris (PBB) untuk persiapan HUT Kemerdekaan RI. Saya pun berlatih dengan sungguh-sungguh agar hasilnya tidak mengecewakan. Pada tanggal 17 Agustus saya dan teman-teman yang lain sangat bangga dapat memakai pakaian serta atribut-atributnya. Akhirnya Upacara Pengibaran Bendera berhasil dengan lancar, saya sangat senang sekali.
Di semester 1 saya mendapat nilai yang cukup baik, hal ini pun yang saya pertahankan agar saya bisa memasuki jurusan IPA. Akhirnya saya pun masuk kelas XI IPA 1, saya senang sekali. Di kelas IPA saya tidak bisa bermain-main lagi seperti di kelas X, karena lebih dituntut untuk serius, karena pelajarannya yang lebih sulit. Naiklah saya ke kelas XII, saya mendapat kelas XII IPA 1 lagi, karena yang akan di UAN kan ada 6 mata pelajaran, saya pun harus lebih giat belajar serta mengikuti bimbingan belajar di sekolah maupun di luar sekolah. Makin mendekati UAN jadwal pun semakin padat, saya harus bisa mengantisipasi agar saya tidak sakit. Akhirnya tiba saat UAN, saya sangat takut sekali, tapi saya harus optimis mendapatkan nilai yang terbaik. Setelah selesai UAN, masih ada UAS dan Ujian Praktik. Saya pun belum tenang karena belum mengetahui dan masih menunggu hasil UAN. Akhirnya telah tiba wisuda di sekolahku, dan pada saat itu diumumkan semua bahwa lulus 100%. Saya sangat bersyukur sekali dan sedih berpisah dengan teman-teman saya yang akan melanjutkan perguruan tinggi di luar kota.

MASA DEWASA

Saya pun mulai mengikuti UMB dan SNMPTN, ternyata saya tidak mendapat dua-duanya. Lalu saya mulai mencari perguruan tinggi swasta. Kedua orang tua saya pun sepakat saya masuk di Gunadarma yang berada di daerah Depok. Ternyata sebagian teman SMA saya pun banyak yang mengambil di Gunadarma juga, tetapi berbeda jurusan. Saya pun mengambil jurusan Sistem Informasi. Saya pun mengikuti PPSPPT atau disebut juga ospek. Saya mendapat kelas di 1 KA 04, banyak dari mereka yang berasal dari luar daerah seperti Sumatera Barat, Kalimantan, serta Nusa Tenggara Timur. Saya merasa senang karena kelas kami kompak. Saya pun mengikuti UTS dan UAS, saat semester 1 IP saya tidak cukup bagus, saat semester 2 saya mulai serius agar mendapat nilai yang lebih baik. Akhirnya terjadi peningkatan nilai di semester 2.
Saat semester 3 kelas kami pun dirubah lagi, saya mendapat di 2 KA 04, saya bertemu dengan teman-teman baru lagi yang belum saya kenal. Tidak terasa sekarang saya sudah semester 5, saya pun mulai mempersiapkan PI (Penulisan Ilmiah).