Jumat, 18 Februari 2011

Revolusi Mesir

Kerusuhan yang terjadi di Mesir
     
             Pada akhir bulan Januari di daerah Timur Tengah, setelah terjadi pergolakan di negara Tunisia untuk menurunkan Presiden, pergolakan pun terjadi di Mesir yang ingin menurunkan kursi kepresidenan yang saat itu dijabat oleh Husni Mubarak selama 30 tahun. Demonstrasi pun terjadi setiap hari di lapangan Tahrir dan banyak korban yang berjatuhan. Husni Mubarak pun tetap bertahan tak ingin turun dari kursi kepresidenannya. Kejadian ini pun berlangsung setiap hari dengan massa yang semakin hari semakin banyak dan banyak pula yang tewas akibat peristiwa tersebut, sampai pada puncaknya mereka menggelar salat Jum'at bersama dan berdoa agar Husni Mubarak dapat segera turun. Dan pada akhirnya Presiden Mubarak telah mengundurkan diri. Pernyataan itu dikemukakan Wakil Presiden Omar Suleiman, yang mengumumkan bahwa pasukan militer akan mengambil alih kekuasaan. Baca juga Pengumuman di televisi pemerintah itu muncul sementara ratusan ribu demonstran anti-pemerintah menyebar ke seantero Kairo dan kota-kota Mesir lainnya, setelah Mubarak menolak tuntutan mereka agar segera mengundurkan diri.

              Massa langsung bersorak sorai. Mereka mulai berkumpul setelah sholat Jumat di beberapa kawasan Kairo dan kota-kota besar Mesir. Militer dikerahkan sementara puluhan ribu demonstran memadati Lapangan Tahrir, Kairo. Para demonstran yang berteriak-teriak itu mengibarkan bendera Mesir sewaktu mereka berkumpul di sana.
Demonstran juga berkerumun di sekitar bangunan televisi dan radio pemerintah, serta istana presiden di Heliopolis, di pinggiran kota Kairo. Demonstran anti-Mubarak juga memadati lokasi-lokasi lain, termasuk Iskandariyah dan bagian luar gedung-gedung pemerintah di Suez. Berbagai organisasi berita mengutip para pejabat yang mengatakan Mubarak meninggalkan Kairo menuju kediamannya di Sharm el-Sheik, kota wisata di Laut Merah.

              Militer Mesir telah mendukung pengalihan kekuasaan dari Presiden Mubarak ke Wakil Presiden Suleiman dan menyerukan agar situasi normal kembali di ibukota Mesir. Militer melansir pernyataannya hari Jumat setelah rapat Dewan Tertinggi, pada hari di mana penyelenggara protes memperkirakanakan berlangsungnya demonstrasi terbesar sejak dimulainya pergolakan rakyat bulan lalu. Dampak yang terjadi ialah pasaran minyak dunia kacau akibat intabilitas konstalasi politik dan keamanan di Mesir.


Referensi : http://google.com
                 http://kedaiberita.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar